Skema Alat NMR |
Jenis
spektroskopi yang sangat besar maanfaatnya dalam penetapan struktur organik
adalah spektroskopi NMR. Spektroskopi NMR didasarkan pada penyerapan gelombang
radio oleh inti tertentu molekul organik, yang berada dalam lingkungan magnet
yang sangat kuat dan homogen. Spektroskopi NMR akan dapat memperolah gambaran
perbedaan sifat magnet dari berbagai inti yang ada dalam molekul (Supratman, 2010).
Spektroskopi resonansi magnet inti dapat dilakukan pada inti yang
memiliki momen magnet, seperti 1H dan 13C (Pine, 1988).
Inti tersebut bertindak seperti suatu magnet kecil, yang biasanya searah dengan
medan magnet yang mengenai. Energi eksternal yang ditambahkan menyebabkan
magnet kecil ini dapat berputar arah berlawanan dengan medan magnet dan bila
energi eksternal dihilangkan, maka inti akan kembali searah dengan medan magnet
dengan melepaskan kelebihan energinya.
Energi yang dilepaskan dapat digunakan untuk mendapat informasi mengenai
inti yang tereksitasi tersebut (Supratman, 2010).
Pengukuran
menggunakan resonansi magnet inti menghasilkan spektrum 1H-NMR yang
memberikan informasi mengenai jumlah setiap jenis hidrogen yang terdapat dalam
suatu molekul dan sifat lingkungan dari setiap jenis atom hidrogen tersebut. Spektrum
13C-NMR memberikan informasi tentang jumlah karbon yang terdapat
dalam molekul dengan semua pergeseran kimianya sehingga dapat diketahui sifat
lingkungannya (Hart, 2003).
Pergeseran
kimia adalah posisi penyerapan NMR akibat efek perlindungan elektron.
Pengukuran dengan spektroskopi NMR pada umumnya menggunakan senyawa standar
sebagai pembanding terhadap senyawa yang diuji. Tetrametilsilan (TMS) sering
digunakan sebagai standar internal karena proton pada senyawa ini sangat
terlindungi dibanding senyawa organik lain sehingga sinyal hasil analisis sampel
biasanya muncul pada medan yang lebih rendah dari pada TMS. Semakin besar
elektronegatifitas suatu gugus yang berdekatan, maka efek perlindungan elektron
semakin besar sehingga semakin jauh pergeseran sinyal dari standar TMS
(Bresnick, 2003). Proton-proton dalam senyawa organik kebanyakan menunjukkan
serapan pada medan lemah terhadap TMS pada 0-10 ppm, hanya beberapa proton yang
seperti proton-proton gugus aldehida dan karboksilat yang menunjukkan posisi
pergeseran di luar rentang tersebut. Serapan karbon-13 ditunjukkan pada medan
lemah terhadap TMS pada 0-200 ppm sehingga spektrum 13C-NMR yang muncul lebih sederhana dari pada spektrum 1H-NMR. Nilai pergeseran kimia pada 1H-NMR dan 13C-NMR
terlihat pada Tabel 2.1 dan 2.2 (Supratman, 2010).
Tabel Nilai pergeseran Kimia pada 1H-NMR
TMS
|
0
|
RC≡CH
|
2,3 –
2,9
|
R-CH3
|
0,8 –
1,2
|
R-CO-CH3
|
2,0 –
2,7
|
R2-CH2
|
1,2 –
1,4
|
R-O-CH3
|
3,3 –
3,9
|
R3-CH
|
1,4 –
1,65
|
R2C=CHR
|
4,9 –
5,9
|
Ph-CH3
|
2,2 –
2,5
|
C6H6
|
6,0 –
8,0
|
R-CH2-I
|
3,1 –
3,3
|
RCHO
|
9,4 –
10,4
|
R-CH2-Br
|
3,4 –
3,6
|
R-COOH
|
10 - 12
|
R-CH2-Cl
|
3,6 –
3,8
|
R-OH
|
1 – 6
|
R-CH2-F
|
4,3 –
4,4
|
Ar-OH
|
6 – 8
|
R-CHCl2
|
5,8 –
5,9
|
R2-NH
|
2 – 4
|
Tabel Nilai pergeseran
Kimia pada 13C-NMR
TMS
|
0
|
C≡C
|
75 –
95
|
R-CH3
|
0 - 30
|
C=C
|
105 –
145
|
R2-CH2
|
20 –
45
|
C
(aromatik)
|
110 –
155
|
R3-CH
|
30 –
60
|
C
(heteroaromatik)
|
105 –
165
|
R4-C
|
30 –
50
|
C≡N
|
115 –
125
|
O-CH3
|
50 –
60
|
C=O
(karboksilat)
|
155 –
185
|
N-CH3
|
15 –
45
|
C=O
(aldehida/keton)
|
185 –
225
|
Selain informasi dari pergeseran kimia yang
terdapat dalam spektrum, pemisahan spin-spin juga memberikan banyak informasi
mengenai struktur molekul suatu senyawa.
Pemisahan spin-spin
terjadi akibat perbedaan lingkungan magnet yang ditimbulkan oleh proton
tetangganya. Pola pemisahan dapat diperkirakan dengan aturan n + 1, dengan n
adalah banyaknya proton tetangga yang memiliki konstanta kopling sama. Misal,
jika terdapat dua proton tetangga, maka sinyal proton akan terpisah menjadi tiga
puncak (triplet). Intensitas (tinggi) masing-masing puncak tersusun menurut
aturan segitiga Pascal. Puncak duplet (n=1) memberikan rasio 1:1, puncak
triplet (n=2) memberikan rasio 1:2:1, puncak kuartet (n=3) memberikan rasio
1:3:3:1 dan seterusnya. Akan tetapi aturan segitiga Pascal ini tidak berlaku
pada puncak multiplisitas yang kompleks (Silverstein et al., 2005).
Silahkan kunjungi juga Metode Elusidasi dengan Infrared dan spektroskopi massa
Silahkan kunjungi juga Metode Elusidasi dengan Infrared dan spektroskopi massa
* Sumber:
- Bresnick, S., 2003, Intisari Kimia Organik, Terjemahan Hadian Kotong, Hipokrates, Jakarta
- Hart, H., Leslie, E. C., dan David, J.H., 2003, Kimia Organik Suatu Kuliah Singkat, Terjemahan Suminar Setiati Achmadi, Edisi Kesebelas, Penerbit Erlangga, Jakarta
- Pine, S. H., Hendrickson, J. B., Cram, D. J., dan Hammond, G. S., 1988, Kimia Organik 1, Terjemahan Roehyati Joedodibroto dan Susanti W. Purbo-Hadiwidjoyo, Edisi Keempat, Penerbit ITB, Bandung
- Silverstein, R. M., Webster, F. X., dan Kiemle, D. J., 2005, Spectrometric Identification of Organic Compounds, Edisi Ketujuh, John Willey & Sons, Inc., New York
- Supratman, U., 2010, Elusidasi Struktur Senyawa Organik (Metode Spektroskopi untuk Penentuan Struktur Senyawa Organik), Widya Pajajaran, Bandung
bermanfaat sekali,, haturnuhun
ReplyDelete