Ahlan Wa Sahlan... Semoga senantiasa memperoleh rahmat dari-NYA...

Thursday, May 10, 2012

Who is IRSHAD MANJI?

Adalah seorang penulis buku yang saat ini menjadi sorotan beberapa golongan Islam radikal karena bukunya yang berjudul "Allah, Liberty, & Love" dianggap mengajarkan kesesatan. Beberapa diskusi tentang bukunya yang digelar di berbagai daerah di Indonesia menjadi GaTot, alias gagal total, akibat dibubarkannya oleh beberapa ormas yang mengatasnamakan Islam.

Mengenal IRSHAD MANJI

IRSHAD MANJI ( إرشاد مانجي ), Seorang reformis muslim wanita yang lahir di Uganda pada tahun 1968. Ayahnya berasal dari India, ibunya dari Mesir. Pada tahun 1971-1973, pengusaha Uganda, jenderal Idi Amin, mengusir kaum non kulit hitam yang menyebabkan Irshad dan keluarganya hijrah ke Kanada.
Irshad sukses menjadi penulis buku laris versi The New York Times Tahun 2003, “The Trouble with Islam Today: A Muslim’s Call Reform in Her Faith”, yang telah dipublikasikan di lebih dari 30 negara. Edisi bahasa Arab, Urdu, dan Persia yang tersedia di situs-webnya telah diunduh dua juta kali. Sosok Irshad di media telah mendunia. Beberapa tulisannya muncul di The Wall Street Journal, Newsweek, Der Tagesspiegel, The Times (London), dan Al-Arabiya.net
Karena prestasinya, Oprah Winfrey memberikan penghargaan Chutzpah Award atas keberanian, tekad, ketegasan, dan keyakinannya; Majalah Ms. menobatkan Irshad sebagai “Feminis Abad 21”; sedangkan Maclean’s memberi penghargaan Honor Roll di tahun 2004 sebagai “Orang Kanada yang Sangat Berpengaruh”. Sementara itu, pada Hari Perempuan Internasional tahun 2005, The Jakarta Post menunjuk Irshad  sebagai “Satu dari tiga Muslimah yang menciptakan perubahan positif dalam Islam kontemporer”. 
Dalam buku pertamanya (The Trouble With Islam Today), Irshad mengajak umat Islam berfikir kritis dan selalu mempertanyakan informasi yang mereka terima. Dia menekankan akan pentingnya umat Islam terus melakukan ijtihat untuk menjawab tantangan yang dihadapi umat Islam saat ini. Selain itu dia juga meyakinkan kepada umat muslim, terutama kaum muda, agar bisa beriman sekaligus berfikir, tidak harus memilih salah satunya.
Sedangkan dalam buku terakhirnya (Allah, Liberty and Love) dia mengajarkan bagaimana umat Islam bisa mempraktekkan kebebasan dalam kehidupannya. Dalam arti bebas untuk bertanya, bebas untuk mempelajari makna yang tertulis dalam Al-Qur'an, untuk menemukan titik temu antara Tuhan dan cinta. Tiga pesan besar yang tersirat dalam buku ini: 
  1. Tak perlu memiliki ketakutan kepada Tuhan, karena Tuhan adalah Cinta 
  2. Budaya bukanlah suatu yang sakral, karena budaya diciptakan oleh manusia, bukan Tuhan
  3. Jangan jadi kaum moderat, tapi jadilah kaum reformis

Benarkah dia mengajarkan kesesatan??

Terlepas dari setuju atau ga setuju dengan opini Irshad, sebagai penganut islam moderat, tentu kita ga boleh langsung menjustifikasi "sesat" seperti itu. Kita hidup di negara yang demokrasi, Irshad memiliki hak untuk berpendapat dan kita memiliki hak untuk mendengarkannya. Bagaimana kita mengatakan itu sesat kalau membacanya saja belum. Sakti banget.... "Don't look the book just from its cover". Jadi, jangan takut membacanya yaaaa... Toh kita juga punya otak buat mikir kan?, kalo itu kita anggap sesat ya ga usah dilakukan, anggap saja angin yang berlalu. Gitu aja kok repot!! Wehehe... 
Bagi saya, menjustifikasi sesat merupakan hal yang ga etis, apalagi hingga melakukan perlawanan sampai merusak beberapa tempat seperti yang dilakukan FPI (Front pembela Islam), MMI (majelis Mujahidin Indonesia), JAT (Jama'ah Ansharut Tauhid) dan   FUI (Forum Umat Islam) sungguh itu ga mencerminkan agama Islam yang damai, rahmatan lil 'alamin. Islam itu mengajarkan ramah, bukan mengajarkan marah. Islam itu pengen dunia jadi aman, bukan jadi preman...

Buat yang pengen baca bukunya,,,

Silahkan Download file "Allah, Liberty, & Love.pdf" di sini ˆˆ





Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi: www.irshadmanji.com



No comments:

Post a Comment